Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/192

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 246 —

„Apatah Sri baginda tida ingin meliat lagi satoe kali pada permeisoeri?”

Atas ini pertanjahan Radja Leopold tida bri djawaban, hanja malaenkan berdoedoek bengong seperti orang mengimpi. Apa jang sasoenggoenja ada di pikirannja, tida saorang brani menebak dengen memastiken.

Dalem satoe kamar ketjil, sabelah men.jebelah dengen kamar mati, baginda ada mengambil tempat di satoe krosi, dan menghadepken medja, sembari membatja soeratsoerat, jang atas kainginan ia sendiri, Toewan Baron de Goffinet telah kasi padanja.

Samantara ia sedeng asik membatja, pintoe kamar terboekah dengen sanget plahan. Saorang pi'ampoean moeda laloe masoek ka dalem, sembari tangannja memegang bebrapa boengah mawar koening, jang di masa masi hidoep, teramat disoeka oleh Permeisoeri Marie Henriette.

Tatkalah matanja dapet meliat pada baginda, dengen mendadak ia lantas berdiri diam, sabagi kadoewa kakinja ada terpantek di boemi. Boengah jang dipegang, laloe djato di atas permadani, dan agaknja seperti ia tida mempoenjaken tenaga lagi, boeat poengoet kombali.

Sekali-kali ia tida mendoega, nanti ber-