Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/168

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 148 —

mendjadi angoes dengen peloeroenja Rudolf. Anak moeda itoe tida oetjapken satoe perkatahan, tapi mengawasken pada aartshertog dengen mata seperti hendak menanja, apa jang bikin poetra makota dengen mendadak telah djadi begitoe gila.
 „Apa kaoe tembak?” tanja Bombelles dengen heran.
 „Satoe laler! Tapi kamanatah perginja kitaorang poenja andjing samoea?”
 Tatkalah itoe satoe andjing dari djaoe dateng mengamperi, dan Rudolf lantas berseroe lagi:
 „Mari, Juno, tjari!”
 Itoe andjing jang soeda dateng dekat, laloe merodjol kombali, mentjari koeliling, dan achir-achir berdiri dihadepan toewannja dengen sengal-sengal.
 Aken tetapi Rudolf sigra angkat poelah ia poenja senapan, dan sabelonnja orang bisa mendoega, apa jang hendak diperboeat olehnja, soeara tembakan soeda berboenji kombali, samantara Juno mati menggletak diatas boemi.
 „Hajo kitaorang berdjalan lebi djaoe, toewan-toewan!” berseroe aartshertog kamoedian. „Ikoetpadakoe! Kita nanti tembak satoe persatoe itoe andjing-andjing