— 118 —
moea bangsa. Leopold II, Radja dari negri Belgie, itoe waktoe lantas dianggap haknja sabagi orang jang memarenta di itoe bilangan.
Sabagi jang kadjadian diatas, boeat orang jang tida taoe selak-seloeknja perkara, nanti mendjadi heran sekali, tapi siapa jang batja ini tjerita, nistjaja ia nanti bisa mendoega pasti, itoe samoea ada perboeatannja Gantier saorang.
Itoe penoelis soerat kabar soeda lakoeken kerdjahan jang dipertjajaken padanja dengen berhasil bagoes. Baroe sadja sampe di kota Berlijn, Gantier lantas pergi pada gezant dari negri Belgie, dari siapa ia dapet pertoeloengan, aken berkenalan pada redacteur dari salah satoe soerat kabar, jang Vorst Bismarck sanantiasa ada amat perhatiken isi halamannja.
Pada soeatoe hari Gantier koendjoengi itoe penoelis soerat kabar kota Berlijn dalem kantornja, dan sembari mengisap satoe tjeroetoe, ia sangadja tjari lantaran, aken membitjaraken hal di Afrika.
„Betoel-betoel sajang sekali," kata Gantier, „jang Vorst Bismarck tida sedikit ada menginget, aken mempoenjaken djadjahan di bilangan Afrika. Itoe sabenarnja nanti
