Halaman ini telah diuji baca
PEMBOEKA.
MOTTO:
„Kaloe tahoe boekannja tahoe, dan mengerti boekannja mengerti, manatah tahoe jang djadi pengetahoean, dan mengerti jang djadi pengertian”
———————————
Pembatja jang terhormat.
Siapa djoega jang soedah membatja saja oenja karangan boekoe-boekoe tentang ilmoe hoekoem crimineel, nistjaja, mendapat kejakinan bagaimana besar goenanja bagi marika itoe, jang beloem mempeladjari pengetahoean sematjam itoe,
akan menoentoet roepa-roepa ilmoe boeat menambahkan sentosa didalam kehidoepan pergaoelan manoesia beramai-ramai.
Demikian poela terlebih penting lagi apabila manoesia, didalam timpo jang loeas sedikit, soeka mengambil goena dari segala pengetahoean tentang kepertjajaän agama, karana sesoenggoehnja kaloe ada manoesia jang sangka bahoea kehidoepan didalam doenia ini, jang lama-lamanja tiada meliwati seratoes atau doea ratoes tahoen itoe soeatoe kehidoepan jang penghabisan, nistjaja itoelah mémang persangkaan sadja, jang tiada ditimbang dengan pikiran akal-boedi jang waras. Karana apabila manoesia soeka pakai dia poenja perkakas jang mahal harganja, jang dinamai pantja-indria dan akal-boedi, dengan kelakoean jang toeloes dan djoedjoer dan lagi dengan tiada takoet dan tiada malas akan landjoetkan berpikir pada lain waktoe, kaloe pada masa ini soedah pajah otaknja, nistjaja dia sedar dan jakin bahoea tiap-tiap agama, sedikitnja ada mengandoeng kebenaran, jang manoesia tiada mampoe toelak keperloeannja dan kebaikannja, maskipoen djoega kita tiada sanggoep toelak tjatjatnja jang terkadang timboel dan sampai sekarang beloem hilang. Kita ingat sadja bagaimana dari dahoeloe kala tiada habisnja perang-agama, dan bagaimana baroe-baroe ini timboel tjidera antara Hindoe dan Islam dan antara Jahoedi dan Islam.
Maka biarpoen bagitoe, kita djangan loepa bagaimana moelia dan soetji toedjoeannja agama jang dengan soesah-pajah membajangkan kepada doenia, soeatoe pengharapan jang membawa kesenangan didalam kehidoepan jang akan datang,
jang misih tersemboeni diloear pemandangan pantja-indria dan diloear akal.
Karana tiap-tiap manoesia poetoes pengharapan pada