Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/99

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 99 —

kadang moekanja djadi mera, kaloe menginget itoe panglima moeda.

Parasahan itoe boekan laen dari pada permoelahannja tjinta. Tapi apatah itoe bisa djadi, begitoelah beroelang-oelang ia menanja pada hati sendiri, laloe mengiget jang panglima itoe ada mendjadi moesoe dari negrinja.

Pikirannja Giok-tji tatkala itoe ada koesoet betoel. Ia kapingin njataken apa-apa, tapi tida brani. Lantaran itoe djoega, maka waktoe Siauw Hoei masoek ka dalem kraton, ia mengikoeti dari blakang dan pasang koeping di samping djendela.

Alangkah girangnja ia poenja hati, satelah dapet denger apa jang dibitjaraken oleh itoe ajah boenda. Maka satelah denger hendak dipanggil, ia lantas boeroe-boeroe balik ka tempat sendiri aken menoenggoe datengnja itoe dajang.

Tida lama kamoedian Kiongtjoe ini telah sampe di hadepannja Radja Siamto, dengen poera-poera tida taoe ia laloe membri hormat dan tanja pada radja, apa jang maoe diprenta.

„Kami panggil kaoe boekannja maoe diprenta, Ongdji,“ kata baginda dengen soeara aloes: „hanja ada satoe perdamian jang hendak dibitjaraken.“

„Satoe perdamian? Perdamian dengen moesoe??“ kata Giok-tji jang belaga tida bisa artiken omongannja sang ajah.