Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/482

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 482 —

Tida lama waktoe daging itoe mateng marika laloe dahar dengen enak, maski djoega reboesan itoe, zonder dipakein lagi garem, hanja dimakan begitoe sadja tawar-tawar.

„Orang paperangan moesti bisa tahan melarat,“ kata sang ajah: „ini makanan toch soeda bagoes, dari pada tida dapet daging dan arak sekali.“

Tapi itoe daging belon empoek betoel, hingga marika makan dengen dikerokoti. Tapi beroentoeng kidang itoe ada moeda, hingga bisa dimamah dengen gampang djoega.

Koenjoeng-koenjoeng dari kadjaoean ada kadengeran soearanja orang bertreak.

Anak dan ajah djadi terkesiap dan marika laloe pasang koeping. Bener sadja ada terdenger soearanja orang prampoean jang lagi bertreak: toeloeng-toeloeng!“

Soeara itoe beroeLang-oelang, jang samingkin lama ada samingkin njata. Orang jang lagi minoem itoe lantas abisin araknja boeroe-boeroe, kamoedian pegang sendjatanja sedia boeat menoeloengi.

Katiga orang ini lantas kaloear dan memboeroeka itoe tempat di mana soeara tadi dateng. Njatalah tida djaoe dari itoe gredja ada bediri satoe roema, maka Houw-jan Tjiak berdoea poetranja laloe hamperi ka itoe tempat dan di sini soeara itoe terdenger lebi njata.