— 388 —
tida bisa, bagimanatah ditoedoeh ia telah berhianat
pada negri dan bantoe brandal di itoe goenoeng.
„Djoestroe lantaran itoe, membikin akoe djadi merasa heran," kata Thio Thaysioe: „tapi, kaloe sekarang ada perkara begini, brangkali ini semoea ada tipoenja itoe brandal jang hendak menjoesaken padamoe."
Kamoedian Thaysioe itoea berdjandji ia hendak toelis soerat ka kota Radja pada Djoebit, boeat membri kapastian jang Oei Sin tida lakoeken itoe perkara jang ditoedoe. Hal ini ia brani membri sagala kapastian apa djoega, kerna ia poen taoe sadari itoe hari sampe sekarang baek Oei Sin maoepoen tentaranja tida ada jang kaloear dari kota Tengtjioe.
Oei Sin mengoetjap trima kasi atas pembesar itoe poenja kabaekan dan kamoerahan hati
Sasampenja di gedong sendiri, hatinja masi tinggal takoet dan bingoeng.
Soenggoe ia tida mengarti bagimana boleh ada perkara begini roepa.
Selang doea hari, salagi doedoek di kamar toelis memikiri itoe perkara, pengawal pintoe dateng membri taoe, bahoewa di loear ada satoe sastrawan jang minta bertemoe.
„Siapa?" tanja Oei Sin dengen kaget. Kerna sadari itoe hari, hatinja jang koerang enak djadi pengagetan sadja.
