— 345 —
bio, ia berpapasan pada saorang moeda jang djoega baroe käloear dari sitoe dengen berpimpinan tangan pada satoe prampoean moeda. Lelaki itoe djalannja limbang-limboeng, seperti orang jang poesing lantaran minoem arak. Bok Tjoen mengawasi dengen heran, kerna tida mengarti, apa itoe orang moeda telah bekerdja di dalem gredja.
Tapi itoe prampoean jang satelah liat padanja, lantas berkata:
„Siauw Long!......“
Pada waktoe si nona itoe memanggil, djoestroe Bok Tjoen soeda angkat kakinja bertindak lebi djaoe, kerna ia poen tida mempoenjai tempo boeat liat orang lama-lama. Apa jang itoe waktoe hatinja ada pikir, tida laen dari pada hoeat dapetken obat goena itoe kawan jang lagi sakit. Djadi manatah ia denger itoe soeara.
la berdjalan teroes dengen tjepet dengen Hati bingoeng.
Orang moeda jang diliat itoe ada bernama Tiok Tay-lip, pendoedoek diini tempat. Dalem ini kota Kangtjioe ia terkenal berkalakoean djahat, hingga orang-orang sopan dan berboedi tida soeka padanja. Maski roepanja amat djelek. tapi boekan sedikit orang-orang prampoean jang kapintjoek olehnja, kerna ia poen bisa sekali mengomong dan memboedjoek.
Pembalesan Kawan Liangsan
44
