Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/295

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 295 —

lantas sadja masoek ka dalem kamar, dengen bilang kapalanja telah poesing. Kerna merasa koeatir orang nanti berboeat djahat, maka waktoe tidoer ia tida boeka lagi badjoe loewar, sedeng golok pendeknja ia taro di bantal, soepaja begitoe terdjadi perkara apa-apa, sendjata itoe bisa lantas diambil boeat digoenaken.

Sakean lama telah berlaloe, tapi belon djoega bisa poeles, kerna hatinja ada banjak berpikir. Itoe waktoe hawa djadi samingkin dingin, maka ia ambil selimoet dan toetoepi badannja dengen itoe kaen panas, sedeng soearanja angin jang kentjang ada kadengeran menderoe-deroe.

Achir-achir ia poeles djoega. Maski bagimana djoega, toch achirnja Tjio Keng telah poeles dengen lelap, hingga dalem tidoer ia mengimpi-ngimpi.

Tapi kira-kira djam tiga ia mendoesin dan denger soeara orang ngomong dengen berbisik. Dan maski tida kadengeran njata apa jang dikata, toch hatinja djadi kaget dan lantas sadja meraba ka bawa bantal.

Bagimana terkedjoet rasa hatinja, waktoe golok jang ditaro di sitoe, tida ada. Sigra ia meleki mata dan memandang di sakiternja itoe roewangan tempat tidoer.

Itoe tempat tida dipasangi api, hingga sana sini tjoema kaliatan gelap sadja. Tapi sasoedanja