Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/239

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 239 —

berdiam sadja di tempat jang senang, hingga mendadak boleh ada perkara begini roepa."

„Abis apa sekarang akoe maesti bikin?" menanja Tee Tjong, seperti orang jang tida mempoenja pikiran sendiri.

„Kaloe begitoe." kata To-tjwan jang sasoedanja berpikir sakoetika lama: „tida bisa ditoelak lagi. sebab oendangan ini ada dateng dari Sri Makota, pada siapa kita-orang haroes menaro indah. Kerna roepa-roepanja Allah soeda takdirken begitoe, dimana kaoe moesti menempoehkombali ka dalem kalangan jang soeker, ia apa-boleh-boeat, moesti ditrima djoega, kerna tida ada djalan boeat menampik."

Tee Tjong tinggal berdiam, hatinja amat kesel. Tapi dengen An To-tjwan poenja hiboeran, achir-achir pendita itoe berkata:

„Kaloe kaoe bilang kegitoe, baeklah besok akoe nanti mengadep pada Titjioe dan kasi taoe jang akoe ada sadia bocat berangkat."

Itoe malem Tee Tjong adjak sobat itoe makan minoem aembri tjerita-tjerita Dimana An To-tjwan hiboerken padanja. dengen membilang: kaloe Tee Tjong berangkat besok pagi sabelonnja ini sobat mengadep pada Titjioe, ia nanti berangkat ka Tenghoesan, dan harep sadja dalem ini berpisahan bisa lekas bertemoe kombali.

Banjak lagi laen-laen tjerita jang diomongken