Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/146

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 146 —

saorang jang tida djadi mengelah napas, waktoe mendenger itoe.

Sasoedanja abis tjerita-tjerita, Lie Tjoen laloe prenta orang bikin makanan dan oendang ini sobat lama doedoek berdjamoe.

Sembari minoem Lie Gwanswe minta To-tjwan toetoerken keadahan di dalem negri, sedeng Lauw Soe-wat tinggal mendengeri sadja.

„Oh, keadahan dalem negri ini waktoe betoel-betoel ada terlaloe kaloet,“ kata itoe thabib: „boeroeng-boeroeng serwiti dan gredja, satoe kali bertempat dalem orang poenja roema, soeda lantas djadi seperti boeta pada behaja jang mengantjem.“

„Kaoe taoe, Twako, bagimana keadahan oeroesan negri?“ kata poela itoe thabib: „radja dan mantri, satiap hari tida mengoeroes laen dari pada bikin plesir dan tjari kasenangan hati, dan lantaran negri tida teratoer beres, hingga di sana sini djadi terbit pemberontakan dan pendjahat-pendjahat djadi meradjalela. Pembesar-pembesar berlakoe kedjem, keras dan hoekoeman didjalanken dengen keras, hingga satiap hari orang bisa denger keloeh-kesahnja anak negri jang dipidjit dan tertindes.“

„Ah, akoe tida bisa bilang, apa jang nanti terdjadi di kamoedian hari, kaloe negri jang berkeadahan begitoe roepa,“ kata itoe thabib sabagi penoetoepnja ia poenja penoetoeran: „ba-