Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 11 —

boe di soeatoe pasisir, waktoe mana kabetoelan, di itoe tempat ada banjak orang, dan atas pertanjahannja ini Twako, orang itoe kata:

„Tentoe sadja ini praoe-praoe tida bisa tahan damparannja ombak, sebab ini poen ada kandaran-kandaran jangjtjoema digoenaken di soenge, atawa telaga. Tapi boeal belajar di laoetan, orang haroes goenaken kapal besar."

Temennja itoe orang jang di pasisir poen bilang, kaloe tetep dipake praoe boeat belajar, pastilah kandaran-kandaran ini moesti kaleboe. Katerangan mana membingoegken sanget hatinja itoe Twako.

„Kaloe begitoe, di mana kita moesti dapet kapal?" kata Lie Tjhoen dengen hati jang amat masgoel

„Oh, itoelah gampang sekali," kata Gak Ho jang dari tadi ada mengawasken ka satoe djoeroesan: kapal jang menoenggae kita soeda sadia. Dan apa itoe di sana boekan ada kapal boeat anter kita?"

Lie Tjhoen dan laen-laen Hohan pada menengok, dan betoel sadja ka djoeroesan jang dioendjoek ada kaliatan saboea kapal besar jang lagi berlaboe. Kapal itoe ada mengibarken bendera jang diloekis doea hoeroef „Djoe Bit."

Semoea orang jang meliat itoe djadi amat girang, apapoela itoe merek jang terloekis di bendera tiang kapal.

———