Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 02.pdf/240

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 240 —


Lie Tjoe dengen an am spedaranja soeda doedoek mengadepi barang makanan di sapoeternja itoe hatoe jang seperti medja, sambil memandang dan beromong-omong dengen senang.

Brapa saät telah berlaloe,

Koenjoeng-koenjoeng itoe Tw ako menoedjo k ka satoe djoeroesan dan berkata pada sakalian suedaranja:

„Tjobalah Tjiongwie Hengte liat itoe aer jang begitoe anteng dan diam, apa tida bagoes, seperti tana darat? Sedeng itoe saderek goenoeng-goenoeg jang diselipoeti saldjoe, ada seperti goenoeng perak dan kalialannja lebi tinggi dari biasa ?“

„Ja, sasoenggoenja djoega pemandangan alam jang terdapet di ini tempat, memang ada bagoes sekali," saoet Hoei Po sambil berpaling ka djoeroesan jang ditoendjoek oleh itue Twako: „, maka djoega, banjak orang-orang soetji jang soeka berdiam di ini pagoenoengan. Dan sadari doeloe, pemandangan di sini ada paling indah.“

„Sasoenge oenja moesti diakoeh,“ kata Lie Tjhoen sambil tertawa: „dalem sabegitoe banjak kali kita orang telah bikin plesiran, adalah ini kali jang paling menjenangken, hingga maski orang-orang jang bagimana hartawan dan berpangkat besar sekali poen, pastilah tida bisa saingin kasenangan kita di ini waktoe.“