Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/71

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 69 —

Pengidoepan jang dihadepi, madjoe dan moendoer salaloe soesa,

Boeat dapetken keantengan. maski sekedjeb poen ada terlaloe soesa,

Kerna benjak jang pinter, banjak jang gaga dan berkoeasa,

Tapi toch achirnja berbalik bodo, linjaplah ia poenja bisa,

Dara berhamboeran membikin lapangan roempoet mendjadi basa,

Tinggalken itoe tempat dateng ka mari, laksana terpaksa.“

Kamoedian tetaboehan itoe diboenjiken kombali, jang kadengerannja ada begitoe merdoe, Hingga Tiauw Peng-tiong jang mendengeri sapata katanja dari itoe njanjian, ada merasa jang Todjin itoe telah menjindirken padanja.

„Ini orang tentoe satoe dewa jang sakti,“ kata Tiauw Peng-tiong dalem hatinja: „kerna dandananja jang resik dan matjemnja, ada menjataken boekan sembarangan orang. Tambahan baroe sadja bertemoe, ia soeda bisa taoe akoe poenja keadahan.“

Salagi hatinja kata begitoe, Todjin itoe telah sampe di hadepannja dan berkata:

„Lempar pahala dengen korbanken itoe doeapoeloe riboe balatentara, itoelah ada satoe dosa jang boekannja ketjil, kaoe taoe ?“