Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/558

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 556 —

bawa atoeran jang betoel dan berhati toeloes, pasti aken beroleh slamat dan dapet koernianja Allah.”

„Nah, begitoelah halnja doenia,” kata si Tosoe sambil toetoep bitjaranja.

Lie Tjhoen jang denger itoe omongan, lantas dapet rasa, bahoewa apa jang dikata baroesan ini orang pertapahan, seperti ada mengenaken dirinja. Maski tida dioendjoek dengen terang, tapi ia rasa doegahannja ampir tida sala.

Kamoedian Lie Tjhoen itoe berkata: apatah orang jang seperti dirinja dan soedara-soedaranja sakalian, boleh toeroet itoe perdjalanan mengoembara boeat dapetken kaslamatan dan berkanja Allah

Tosoe itoe memandang aer moekanja Lie Tjhoen sakoetika lama, kamoedian berkata ; bahoewa orang gaga ini ada mempoenjai pikoelan dan tanggoengan jang berat, maka soeker sekali bisa lakoeKen itoe.

„Tjiangkoen poen ada mempoerijai satoe redjeki besar dan kadoedoekan jang bagoes,” kata poela si Tosoe: „hal ini kamoedian nanti ternjata, boeat sekarang tida bisa diterangken lebi djaoe dari sabegitoe.”

Mendenger itoe perkatahan, Lie Tjhoen tida taoe apa artinja, salaen dari pada mendoega-doega. Waktoe omong-omong lebi djaoe, Tosoe ini bilang: Kong-soen Sin itoe ada teriloeng djadi Soetitnja, jaitoe kaponakan moerid. Djoega ia taoe