Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/430

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 428 —


mendapet sadja karoesakan, hatinja djadi amat berdoeka.

Pada soeatoe hari ia prenta laskarnja ronda di sapoeter itoe telaga, sebab dikoeatir moesoe nanti dateng menjerang.

Itoe hari koenjoeng koenjoeng di pelaboean ada kaliatan banjak kapal-kapal perang besar jang lagi mendatengi, sedeng benderanja jang berkibar-kibar ada kaliatan angker, tapi toelisannja tida begitoe ternjata.

„Ah, tjilakalah kaloe begitoe,“ kata ia dalem hati dengen katakoetan, kerna doega kapal-kapal jang kaliatan itoe tentoe ada kapoenjahannja Sat Tauw-to: „itoe Hosiang djahanam soeda madjoeken antero pasoekannja poekoel ini poelo.“

Sigra djoega ia prenta laskarnja jang sedikit lekas bersedia-sedia boeat menangkis kaloe moesoe itoe soeda dateng menjerang. Rahajat itoe trima prenta lantas lakoeken apa jang dititah.

Maski hati ada merasa koeatir, tida oeroeng Tek Seng masi mengawasi teroes pada itoe kapal-kapal. Ia djalan pelahan-pelahan menghamperi, tapi heran djoega itoe soldadoe-soldadoe tida sekali mirip dengen gerakannja Biauwpeng.

„He, marika itoe poenja dandanan boekannja bangsa biadab,“ kata Tek Seng dengen penoeḥ rasa heran: „malah ada mirip dengen kita poenja