Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/383

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 381 —

bali. Hiantje troesa takeet, Kim-kah Sek-djin ada membantoe dan djaga orang-orang dalem kraton, sampe datengnja Hoema dan Lie Taytjiangkoen jang nanti bales ini semoea sakit hati."

Dengen girang Kokbo hamperi dengen maksoed maoe tanja lebi djane, tapi rohnja baginda toelak itoe permisoeri, jang lantas tersedar dan kiranja ada dalem impian.

Esoknja pagi Kokbo tjeritaken impiannja ini pada Kiongtjoe, jang lantas berkata: ,,Kaloe begitoe, biarlah kita-orang bersabar sa- dja dan prenta orang djaga hati-hati pintoe kraton, menoenggoe sampe datengnja toeloengannja."

. . . . . . . . . . . . . . . . .

Sekarang mari kita liat Hoa Hong-tjoen, jang itoe waktoe soeda berlajar dari Kimgo dan sapan- djang hari hatinja merasa tida enak. Ia tida taoe kenapa saban-saban hatinja kakedoetan dan merasa bingoeng-bingoeng.

Ini perasahan jang tida enak ia lantas tjeritaken pada Taykam, Lie Hoen dan Ko Tjeng. Tapi ini tiga orang tida bisa membri katerangan apa jang mendjadi lantaran, katjoeali bilang: brangkali lantaran sakean lama baroe bertemoe kombali pada Lie Tjiangkoen dan sekerang hendak berpisa kombali, maka pikiran djadi berat dan tida enak.

Hong-tjoen rasa boekan begitoe, tapi toch ia ida bilang soeatoe apa.