Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/335

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 333 —

jang tjakep, toeh selama itoe poelo Siamlo tida terganggoe.

Inilah ada dari lantaran Hwa Hoema poenja kapandean, jang salama tinggal di sini telah pegang kendali pamerentahan dengen adil, hingga rahaja djadi senang.

Pada soeatoe hari di waktoe Tjengbeng, Ma Kok-tjoe dengen permisoerinja dan Hoema beserta Kiongtjoe ada berkoempoel di taman sambil makan minoem dengen senang, apapoela itoe waktoe boenga-boenga jang megar telah siarken baoenja jang sedap.

Sasoedanja minoem brapa tjangkir arak, radja Siamlo berkata:

„Sadari menerima peninggalannja orang toea, tida brentinja kami berdaja boeat kamadjoeannja ini poelo, jang memang berasal dari peninggalannja kita-orang poenja laloehoer. Kendati letaknja Siamlo ada di loear laoetan, toeh kami merasa senang dan beroentoeng. Tjoema jang masi koerang jalah: mantri jang bidjaksana dan panglima-panglima jang gaga boeat mendjaga wates negri." "Tapi sekarang toeh prikeamanan ada santausa?" kata permisoerinja.

,,Betoel begitoe," kata Ma Kok- tjoe:,,tapi doeapoeloe ampat poelo taloekan poenja radja-radja, ada terbitken rasa koeatir dalem hatikoe, jang satoe kali marika nanti berontak. Betoel dalem