Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San 04.pdf/254

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 252 —

boeroe memapak di tenga djalan dan kamoedian adjak masoek ka dalem gredja.

Houw-jan Giok lantas menanjaken apa-apa jang berhoeboeng dengen itoe gredja. Sasoeatoe pertanjahan didjawab’ dengen terang, ini pengoeroes gredja laloe sadiaken lilin dan hio, boeat bersoedjoet di depan patoengnja itoe 108 Hohan jang termasoehoer. Sahabisnja sembajang, Houw-jan Giok lantas djalan-djalan di seantero roewangan. Patoengnja Song Kong-beng dan Tiauw Thian-ong ditaro di tenga-tenga; di sebla kiri ada berbaris tigapoeloe anam patoengnja Hohan bagian Thiankong, sedeng toedjoepoeloe doea Hohan laen bagian Teeshoa, ada di sebla kanan.

Katiga orang moeda itoe merasa kagoem liat roepanja itoe patoeng-patoeng jang bersikap angker. Lebi poela hikajatnja itoe 108 Hohan, jang maski tjoema soedara angkat dan berlaenan she, toch satoe pada laen anggap seperti soedara betoel. Achirnja Houw-jan Giok berkata:

Kita poeénja orang toea doeloe ada berlakoe begitoe akoer, maka sekarang, apatah kita jang mendjadi anaknja, tida haroes samboeng itoe karoekoenan, dengen’ mengangkat soedara di depan ini 108 patoeng? — Pada Tjnie Hiante betoel akoe soeda angkat soedara, tapi pada kaoe, Songheng, belon. Maka kaloe kaoe satoedjoe, marilah kita bertiga ang