Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 41 —

Meliat bagimana sangsara adanja ini perdjalanan jang tida kataoean ka mana made ditoedjoe, brapa kali ini njonja toea sesalken perboeatan anaknja, jang membikin dirinja sampe menanggoeng ini kamalaratan.

,,Apa sala akoe bilang?" kata sang iboe dengen soeara menjesel: ,,jang perboeataamoe itoe moesti ada boentoetnja, —moesti ada boentoetnja; dan kaoe tida maoe pertjaja. Sekarang baroe kaoe liat jang doegahankoe berboekti."

Ja, sekarang apa maoe dikata, iboe." djawab Siauw-tjhit sembari tertawa, dan sedikit poen roepanja tida djadi menjesel boeat itoe perkara jang telah dilakoeken,

,,Kaloe kaoe maoe denger akoe poenja nasehat dan roba itoe adat jang berangasan, masatah ini hari iboemoe jang soedah toea dan berpenjakitan menampak ini katjapean dan kasangsarahan. —ja, ja, lantaran kaoe tida maoe denger moeloet orang toea, inilah sekarang diadinja, dari ada roema tangga sampe djadi terloenta-loenta. Dan soeda begitoe, tida kataoean di tempat mana jang kita maoe pergi."

,,Senangkenlah hatimoe, iboe. Maski bagimana dioega akoe tentoe nanti tjariken satoe tempat jang santausa dan senang boeat kaoe toempangken diri. Dari perkara-perkara jang akoe telah berboeat, soedalah djangan terlaloe dipikirin. Se-