Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/187

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 186 —

Demikianlah ia berpikir boelak balik dengen merasa amat soesa.

Lebi djaoe ia pikir kaloe ini semoea kaldakahan maoe diselidiki dengen betoel, haroes dibilang ada kesalahannja, jang soeda begitoe gegaba boeat pertjajaken pada Houw Seng sadjoembia tentara aken djaga itoe kota. Tjoba kaloe ia tida begitoe teledor dan alpa, belon tentoe bisa terbit ini bahaja besar.

Achir-achir ia djadi amat gemes pada Hoaw Seng, jang soeda begitoe brani menipoe padanja.

,,Ah....ah...mengapatah akoe boleh begitoe gampang-gampang sadja pertjaja padanja? kata ia sambil kerteki gigi lantaran gemes.

Ja koetoek dan tjatji itoe moerid tjilaka. Tapi sabaliknja kaloe dipiir lebi djaoe ini semoea ada ia poenja asalahan.

Sekarang doenia dirasaken amat tjoepet. Boeat kasalahan dan kateledorannja itoe, Ja rasa bisa mendapet hoekoeman jang boekan enteng.

Oh, kaloe inget itoe, hatinja djadi takoet.

Itoe waktoe, maski berdjalan , tapi tida kataoean di tempat mana jang ditoedjoe. Hingga djalannja sang koeda poen tida dikendaliken lagi.

Soldadoe-soldadoenja jang berdjalan di sebla blakang, maski sekarang - sasoedanja terbit matahari - tida merasa dingin, tapi sang peroet ada merasa amat lapar, hingga iaorang djadi amat kesel.