Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/111

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 110 —

Sembari minoem marika tjeritaken roepa-roepa hal, sebab riwajatnja Siauw-tjhit, ini radja goenoeng soeda dapet denger dari iboenja itoe Oah Giam Lo, maka Tjo Loen tjoema, menanjaken lagi sedikit sadja, kamoedian baroe ia menanjaken halnja Houw Seng.

Orang jang ditanja itoe laloe tjeritaken satoe persatoe apa jang telah terdjadi atas dirinja, dan riwajat itoe tida perloe dioelangken lagi.

Satelah Tjo Loen denger itoe, ia djadi mengoetock pada Mouw Gong-bok, jang njata ada sanget koerang adjar. Lebi djaoe ia kata:

„Pembesar jang begitoe haroes sekali dibasmi saroema tangganja."

,,Benerlah, baroesan poen kita-orang soe- da berdami boeat bikin pembalesan," kata Soen Sin: „sabelonnja ka mari, di roetakoe akoe telah moelakatin ini perkara."

„Itoe poen tida łebi dari pantes," kata Tjo Loen: dan poetoesan bagimanatah jang kaoe telah ambil?"

Kita-orang telah ambil katetepan, jang di esok sore kita berame nanti satronin roemanja dan bikin abis ia poenja djiwa."

„Lebi siang dibinasain, ada tebi back lagi