Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/104

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 103 —

„Tapi, kalue sampe boeat oeroesankoe moesti menjoesaken pada Soso dan Koko, hegitoe poen Soen Koko jang ada di kota," kata Houw Seng: baeklah itoe perniatan boeat membales pada Mouw Tjhie dioeroengken sadja."

„Ah, masatah mave ditinggal diam?" kata Siauw-tjhit sambil koetik kakinja itoe sobat dengen oedjoeng sepatoenja: „sabagi satoe laki-laki, kita toch tida maoe dipermaenken pada segala, pembesar jang begitoe."

„Bener," kat Khouw Thaij-so.

Houw Seng lantas berdiam, kerna sekarang ia mengarti, bahoewa perkatahannja ini sobat dan itoe njonja roema, ada boeat mem- Langoenken hatinja Soen Sin jang hendak oeroengken itoe niat.

Bener sadja tatkala itoe Soen Sin angkat kapalanja sambil berkata dengen soeara tetep:

Soeda, bugini sadja: ini sore kita nanti koendjoengi Tjo Loen di goenoeng Teng- hoensan, bocat dapet tave apa ia poenja kahendak panggil padakoe. Dalem ini oeroesan jang sekarang kita niat, kita boleh tjeritaken djoega padanja, boeat minta pindjem djoega ia poenja orang-orang, kaloe perloe." ,,Abis?" menanja sang istri.