Halaman:Pembalesan Kedji.pdf/338

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 338 —

soeda timboelken lantaran penghidoepannja seperti satoe soeami.

Djoega Kek-soean di itoe hari terseboet ada merasa jang adjainja sigra aken sampe, dan sabagi-mana biasanja orang jang maoe brangkat mati, poean ia poenja hati plahan-plahan djadi berobah samingkin lemas. Ia meloepahken Ban-tjoan poenja perboeatan di hati Tjengbeng, dan sekarang ia djadi merasa jang ia ada berlakoe terlaloe bengis pada anaknja itoe.

Plahan-plahan matahari ada toeroen ka Koelon. Kek-soen poenja penjakit sanantiasa ada bertambah djadi samingkin berat sadja. Di waktoe malem ia ampir tida brentinja kaloearken berbagi-bagi soeara merinti; jang membikin piloe hatinja sasoeatoe orang jang mendenger.

Koetika hari soeda djadi siang kombali, orang jang sakit itoe merasa tida sanggoep tahan lebi lama ia poenja pengrasahan hati, jang sanantiasa ada menindes samingkin keras sadja ia poenja soe-mangat. Ia measa kapingin beoteli doeloe ia poe-nja klakoean jang amat kakoe pada Ban-tjoan, sa-belon ia menoetoep mata. Laloe ia panggil Kek-hoay, jang memang saban pagi ada dateng menengokin, lebi dekat ka pembaringan, dan laloe berkata pada soedaranja itoe:

„Toeloengin goea panggil si Ban-tjoan; apa loe taoe dimana dia ada sekarang? Soeroe orang tjari sampe dapet dan adjak ka mari.“