halaman-halaman jang paling suram dari buku-riwajat kita Pertarungan saudara inilah jang membuang sia-sia segala kekuatan pergerakan kita, jang mustinja makin lama makin kuat itu; pertarungan inilah jang mengundurkan pergerakan kita dengan puluhan tahun adanja I
Aduhai! Alangkah kuatnja pergerakan kita sekarang umpama pertarungan saudara itu tidak terdjadi. Nistjaja kita tidak rusak-susunan sebagai sekarang ini: nistjaja pergerakan kita madju, walaupun rintangan jang bagaimana djuga!
Kita jakin, bahwa tiadalah halangan jang penting
bagi persahabatan Muslim-Marxis itu, Diatas sudah kita terangkan, bahwa Islamisme jang sedjati itu adai mengandung tabiat-tabiat jang sosialistis. Walaupum sosialistis itu masih belum tentu bermakna Marxistis. walaupun kita mengetahui bahwa sosialisme Islam itu tidak bersamaan dengan azas Marxisme, oleh karena sosialisme Islam itu berazas Spiritualisme, dan sosialismenja Marxisme itu berazas Materialisme (perbendaan): walaupun begitu, maka untuk keperluan kita tjukuplah agaknja djikalau kita membuktikan bahwa Islam sedjati itu sosialistislah adanja.
Kaum Islam tak boleh lupa, bahwa pemandangan
Marxisme tentang riwajat menurut azas-perbendaan
(materialistische historie opvatting) inilah jang sering. kali mendjadi penundjuk-djalan bagi mereka tentangnsoal-soal ekonomi dan politik-dunia jang sukar dan sulit: mereka tak boleh pula lupa, bahwa tjaranja (methode) Historis Materialisme (ilmu perbendaan berhubungan dengan riwajat) menerangkan kedjadian-kedjadian jang telah terdjadi dimuka-bumi ini, adalah tjaranja menudjumkan kedjadian-kedjadian jang akan datang, adalah amat berguna bagi mereka!
Kaum Islamis tidak boleh lupa, bahwa kapitalisme. musuh Marxisme itu. jalah musuh Islamisme pula! Sebab meerwaarde sepandjang faham Marxisme, dalam hakekatnja tidak lainlah daripada riba sepandjang faham Islam. Meerwaarde, jalah teori: memakan hasil
pekerdjaan lain orang, tidak memberikan bahagian keuntungan jang seharusnja mendjadi bahagian kaum buruh jang bekerdja mengeluarkan untung itu, ―― teori meerwaarde itu disusun oleh Karl Marx dan Friedrich Engels untuk menerangkan asal-asalnja kapitalisme terdjadi, Meerwaarde inilah jang mendjadi njawa segala
18