Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/21

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1.3 Romantisisme

Kata romantisme atau romantisisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:961) merupakan 1) haluan kesusastraan akhir abad ke-18 yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas dan 2) aliran dalam seni yang mengutamakan imajinasi, emosi, dan sentimen idealisme.

Jonru (2005) menyatakan bahwa romantisisme pada awalnya merupakan sebuah gerakan di dunia seni yang berawal pada abad ke-19. Gerakan ini memfokuskan diri pada hal-hal yang berhubungan dengan emosi (perasaan) dan kebebasan berimajinasi. Intinya, romantisisme adalah sebuah aliran seni yang menempatkan perasaan manusia sebagai unsur yang paling dominan di Eropa. Gerakan ini dipelopori oleh sejumlah seniman, seperti William Blake, Lord Byron, Samuel Taylor Coleridge, John Keats, Percy Bysshe Shelley, dan William Wordsworth. Intinya, romantisisme adalah sebuah aliran seni yang menempatkan perasaan manusia sebagai unsur yang paling dominan karena cinta merupakan bagian dari perasaan yang paling menarik, lambat laun istilah ini mengalami penyempitan makna.

Menurut Luxemburg (1991:163), kata romantik berhubungan dengan arti asli yang disandang oleh kata roman di abad pertengahan, yaitu sebuah cerita dalam bahasa rakyat, bahasa roman. Roman abad pertengahan, terutama berupa cerita kesatria, kebanyakan ditulis dalam bentuk sajak. Setelah beberapa waktu, ciri-ciri yang menandai cerita ini bergeser menjadi kejadian tegang dan sering tidak masuk akal serta perasaan luhur tentang

9