berjanji, jika Pangeran Blega masih keras kepala tidak mau membayar upeti, ia sendiri yang akan menghukumnya. Siang itu juga Pangeran Sidhing berangkat dengan pasukan yang cukup besar menuju ke Blega.
Waktu. beranjak senja. Para penjaga perbatasan Blega mendengar derap suara kuda dari kejauhan menuju ke tempat dia berjaga. Dengan seksama ia mengamati siapa yang sedang memasuki Blega dan mengetahui bahwa jumlah pengunjung yang datang kali ini sangat banyak Mereka berpakaian lengkap, seragam kerajaan Arosbaya. Kali ini, para penjaga tidak melakukan apa-apa karena mereka sadar, mencegat rombongan besar yang sedang gusar, akan membawa akibat yang kurang baik bagi mereka. Segera mereka melarikan kuda dengan cepat ke Blega.
Sesampainya di Blega, mereka disambut dengan tegang. Para penjaga itu menceritakan bahwa ada sekumpulan prajurit yang jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya, datang dari arah Arosbaya menuju ke perbatasan Blega. Seperti sebelumnya, Pangeran Blega memerintahkan Pangeran Macan Putih untuk melakukan penyambutan bersama tentara Blega. Pangeran Macan Putih menyambut pasukan itu di pintu masuk kota. Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, Pangeran Macan Putih menanyakan ada keperluan mendesak apakah hingga sebegitu banyaknya tentara Arosbaya datang malam-malam siap perang ke Blega.
Pangeran Sidhing Gili mengatakan bahwa mereka ke Blega dalam rangka untuk menarik upeti dari Pangeran Blega sekaligus menanyakan alasan kenapa Pangeran Blega tidak mau membayar upeti kepada Arosbaya selama dua tahun. Pangeran Macan Putih menyambung pertanyaan sebelumnya dengan menanyakan jika hanya untuk menarik upeti, kenapa harus membawa pasukan besar bersenjata lengkap ke Blega. Lagipula, waktu sudah malam, dan
menyarankan Pangeran Sidhing Gili untuk menginap sedangkan tentaranya kembali esok harinya karena tidak cukup tempat di Blega. Pernyataan Pangeran Macan Putih membuat kemarahan Pangeran Sidhing Gili menjadi tersulut Ia merasa tidak pantas seorang patih menginterogasi dirinya, seorang yang merupakan kakak dari raja
80