membuat Prabu Brawijaya senang dan merasa tidak salah memilih Jokotole sebagai menantu kesayangannya.
Prabu Brawijaya maklum akan keadaan ini dan mempersilahkan Prabu Saccadiningrat undur diri sebelum waktunya. Sebelum Prabu Saccadiningrat undur diri, Prabu Brawijaya titip baju untuk Dewi Ratnadi dan Jokotole karena sewaktu berangkat ke Madura, Jokotole dan Dewi Retnadi berangkat dalam kondisi terburu-buru. Mereka tidak membawa baju kecuali hanya yang mereka kenakan dan yang mereka bawa dalam buntalan kecil. Mendengar permintaan sang Prabu. Patih Majapahit menjadi iri, tetapi ia tidak dapat berkata apa-apa. Ia merasa iri sebab telah lama ia bekerja pada Baginda Raja, bahkan menikahi salah satu putri dari sang Prabu, tetapi ia tidak pernah diberi baju satu potong pun.
Prabu Saccadiningrat memerintahkan kusir kerajaan memacu kereta kudanya dengan cepat. Selama perjalanan, hati baginda tidak menentu, antara senang, merasa bersalah dan takut pada Jokotole. Senang karena akhirnya ia dapat memiliki cucu, merasa bersalah karena akibat kemarahannya, Jokotole dibuang ke hutan, takut karena khawatir jangan-jangan Jokotole akan membalas perlakuannya.
Sesampainya di Istana Sumenep, Srabu Saccadiningrat langsung mencari putri kesayangannya, Potre Koneng, Kebetulan, saat itu Potre Koneng sedang bercakap-cakap dengan Dewi Retnadi. Baginda Raja kemudian diperkenalkan dengan Dewi Retnadi. Dalam hati, Prabu Saccadiningrat membenarkan kata-kata Patih Jayasenga. Putri Prabu Brawijaya memang sangat cantik dan mempesona. Patutlah kiranya
putri itu menjadi cucu menantu, atau istri dari cucunya. Tidak berapa lama kemudian, Jokotole datang menghampirinya. Jokotole memberi hormat pada kakeknya. Sikapnya yang baik, serta kata-kata Jokotole yang sopan membuat segala kecamuk perasaannya menjadi sirna. Tidak terasa air mata menetes dari pelupuk matanya. Dia dekap Jokotole erat-erat dan meminta maaf atas tindakannya selama ini yang tidak berusaha mencari Jokotole. Jokotole memaafkan kakeknya, dan mengajak sang kakek berbincang-bincang seperti seorang sahabat lama yang baru bersua kembali setelah sekian lamanya berpisah.
69