mempersilahkan masyarakat untuk melaksanakan proses pembongkaran. Ia sendiri memilih menonton dari jauh karena tidak tega.
Keesokan harinya, rakyat sekitar berbondong-bondong datang ke masjid dalam rangka merubuhkan masjid dan membangunnya kembali. Mereka membawa alat-alat tukang seperti linggis dan palu besar. Tanpa dikomando, mereka mulai menggempur masjid dari atas ke bawah. Belanda juga mengirimkan seorang opsir dan insinyurnya yang ditemani beberapa serdadu untuk memantau proses perubuhan ini. Ajaibnya, setiap gempuran alat-alat tukang mengenai masjid, tidak ada satupun alat-alat itu yang mampu membuat masjid itu roboh. Masyarakat terus saja bekerja, tetapi masjid itu tidak roboh juga, hingga mereka kelelahan dan menyerah. Beberapa lantas meminta saran dari insinyur Belanda, tetapi saran itu tetap tidak membantu. Hingga akhirnya mereka teringat pada Pak Takmir.
Masyarakat yang merasa lelah dan putus asa datang pada Pak Takmir dengan wajah memelas dan lelah. Mereka meminta petunjuk harus diapakan masjid itu supaya rubuh sehingga mereka bisa memulai lagi pekerjaan pembangunan. Mereka juga meminta dengan mengiba agar Pak Takmir turut pula membantu kerja bakti itu. Melihat wajah mereka yang suntuk dan desakan yang memelas, sekali lagi Pak Takmir tidak tega. la mengatakan bahwa masjid itu hanya bisa dihancurkan dengan tebasan satu lidi janur.
Mendengar ini, rakyat Arosbaya yang sangat percaya pada hal-hal ajaib dan sukar dinalar memasrahkan semuanya pada Pak Takmir. Adapun opsir, insinyur dan tentara Belanda yang mendengar akan hal ini tertawa terbahak-bahak. Tidak mungkin masjid itu bisa hancur karena lidi. Mereka menganggap Pak Takmir sudah hilang akal.
Beberapa saat kemudian, Pak Takmir datang mendekat ke masjid dengan membawa lidi janur. Dengan membaca bismillah dan penuh keyakinan, lidi janur itu ditebaskan. Dalam hitungan detik, Masjid itu langsung ambruk, hancur lebur. Hanya menyisakan kubah. Adapun kubah yang tersisa, terlempar ke tempat yang lumayan jauh kira-kira sekitar 200 meter dari lokasi masjid itu berada. Rakyat pun bersorak
135