Lompat ke isi

Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/129

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

yang dimaksud. Mereka pun juga menceritakan sebab-musabab mereka menjadi buron.

Mendengar cerita ini, kepala desa dan warga desa menjadi maklum dan bahkan kasihan. Mereka lantas berjanji akan merahasiakan keberadaan keempat penasehat tadi dari prajurit Raja. Selain karena keempatnya dianggap memiliki alasan kuat untuk tidak mematuhi titah sang Raja, mereka pun juga takut seluruh warga desa dihukum karena diangggap dengan sengaja menyembunyikan buronan Raja meskipun sebenarnya mereka tidak tahu ada buron di desa mereka.

Sejak saat itu, tersebarlah nama ka empa (bahasa Indonesianya adalah keempat) penasehat Raja dari mulut ke mulut warga desa. Namun, karena memang tersebarnya nama itu dari mulut ke mulut,

maka kata kaempa' mengalami distorsi dan berubah menjadi kampa untuk memudahkan penyebutannya. Adapun kapak keempat penasehat yang ditemukan, untuk beberapa waktu lamanya dibiarkan berada di situ. Ukurannya yang besar sehingga susah bagi warga untuk membawanya. Kapak itupun lantas dijadikan sebagai penanda desa itu. Sejak saat itulah, warga desa menamai nama desa mereka dengan nama "Kampak." Desa Kampak merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Geger.

113