ASAL-USUL DESA KAMPAK
Cerita rakyat ini terjadi pada masa pemerintahan Pangeran Cakraningrat V yang memerintah Kota Bangkalan. Pada waktu itu, kondisi Kota Bangkalan sedang berada dalam keadaan yang genting. Kegentingan ini disebabkan karena adanya pemberontakan yang dilakukan oleh bekas pengurus kuda kerajaan yang bernama Ke Lesap yang sebenarnya merupakan anak tidak resmi dari Pangeran Cakraningrat V.
Diberitakan pada saat itu, pasukan Ke Lesap telah menguasai hampir seluruh wilayah Madura bagian timur dan sebentar lagi tentaranya akan melakukan ekspansi ke Bangkalan. Pangeran Cakraningrat V sadar bahwa tidak mungkin ia dapat mempertahankan Bangkalan dengan tenaga dari pasukannya sendiri karena ia tahu, pasukan Ke Lesap sangat tangguh. Selain itu, Ke Lesap yang dulu pernah menjadi seorang guru ngaji kerajaan juga memiliki pengikut yang sangat bersimpati padanya di berbagai lapisan masyarakat Bangkalan. Pengikut-pengikut Ke Lesap dari dalam ini bisa jadi kelak akan menikamnya dari belakang.
Untuk meredakan kekhawatiran ini, Pangeran Cakraningrat V yang telah memiliki perjanjian kerjasama dengan Belanda berniat meminta bantuan tentara Kompeni yang ada di Surabaya untuk mengalahkan atau setidaknya menghalau tentara Ke Lesap sampai bantuan dari Batavia datang. Ia lantas mengirimkan empat orang penasehat kepercayaannya berangkat ke Surabaya.
Namun, suatu hal yang tidak di sangka-sangka ternyata terjadi. Para penasehat kerajaan yang sangat di percaya oleh Pangeran
108