Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/59

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pertemoean pertama

57


Sabenarnja djoega ini luitenant ada aoes. Ia lantas minoem aer dari itoe kendi dan sirem koeping koedanja jang djoega kapanasan dan dikasi minoem aer di bawa oemboel Mohamed Ali tinggal awasin itoe anak prampoean dengen tangannja djadi gemeter sedikit.

Blon perna Mohamed Ali meliat satoe anak prempoean begini manis serta boto; blon perna ia rasaken hatisja katarik pada saorang prempoean, seperti sekarang koetika ia kasi kombali itoe kendi dan dapet pegang tangannja ini anak jang tjantik.

„Saja mengoetjap trima kasi pada kau, hanoem jang moelia,” kata ia poela. „Allah nanti membri berkah dengen melindoengken pada kau dan biarlah saja berdoä, soepaia sring-sring kitaorang bisa ketemoe lagi satoe sama laen.”

„Saja ini boekan satoe hanoem,” menjaoet itoe anak prempoean, „hanja saja sakedar ada anaknja satoe imam jang hina dan kitaorang tiada nanti berdjoempa lagi satoe pada laen, effendi!”

Sasoedanja bitjara begitoe, itoe anak prempoean sigra brangkat djalan sambil taro kendi di kapalanja. Tiada lama lagi ia ilang di antara poehoen-poehoen.

Sakoetika lamanja Mohamed Ali tinggal berdiri sambil memandang ka djoeroesan, dimana itoe anak prempoean berdjalan.

„Inilah satoe bidadari jang baroe toeroen dari kajangan,” kata ia saorang diri. „Anaknja satoe