Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/43

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Bintang jang moelain bersinar

41

— Sergeant, prenta soldadoe-soidadoe oesir ini tiga bangsat!"

 Baroe sadja Ali pacha prenta begitoe, soldadoe Toerki sigra dateng membawa snapan dan poekoel pada itoe djoeroemoedi dan doea magroos, jang sigra lari, lantaran takoet ditembak mati.

 Dengen berlinang aer mata dari girang, Julius awasin itoe pacha jang soeda menoeloeng dan soeda kaloearken perkata'an-perkata'an manis padanja. Juiius sigra berloetoet di samping koedanja Ali pacha, dengen merangkep kadoea tangannja dan mengoetjap trima kasi.

 „Sabar, anakkoe," kata ini mantri besar dengen swara aloes. „Selamanja orang moesti tahan napsoe hati, baek di waktoe beroentoeng, baek di waktoe kasoesahan. Allah soeda meliat kasengsara'an kau, maka jang maha kwasa soeda prenta akoe menjampeken ia poenja tita. Bersoekoerlah pada Allah jang sabenernja soeda menoeloeng angkau. Tjoba sekarang bilang, siapa nama kau dan di mana kau poenja negri."

 „Nama saja Julius Werner dan dilahir di Maagdenburg, di mana saja poenja ajah mendjalanken pekerdja'aa goeroe muziek," menjaoet itoe anak.

 „Sebab ingin blajar ka laen negri, saja soeda bekerdja dikapal, tapi di sitoe saja soeda dianiaja serta diseksa, hingga saja djadi sanget sengsara."

 „Baek," kata poela Ali pacha. „Njata kau ada hati brani dan soeka meliat banjak hal di