Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

VI.

MERDIKA!

 Julius ampir poetoes pengharepan. Begimanakah ia bisa lolosken dirinja dari itos algodjo-algodjo kapal? Dengen sedi ia inget peroentoengannja serta inget djoega pada iboenja jang ditjinta.
 Sekarang di kapal ia tiada mempoenjai temen lagi. Poen Brauer jang lebi doeloe biasa berlakoe manis padanja, telah djadi bebalik bentji pada Julius, sebab katanja, ini anak soeda tipoe padanja, poera-poera baek, tapi ada ingetan aken minggat.
 Sedeng begitoe kapal ADLER telah sampe di plaboean Konstantinopel. Seperti Brauer telah tjerita, betoel sekali di sana bebrapa praoe dengen nona-nona Griek ada dateng menghampirken aken djoeal boea-boeahan pada orang kapal. Djoega di itoe plaboean ada rame dan banjak kapal laen dari berbagi-bagi bangsa.
 Julius jang soeda semboe dari sakitnja ada bekerdja bikin bersi segala barang di kapal. Dengen kagoem, ia memandang segala barang inda di itoe kota tana Toerki jang sasoenggoenja djoega ada bagoes.
 Sebab matanja Julius senantiasa memandang ka sana sini dengen tiada di sengadja ia bikin petja satoe tempat thee jang ia lagi bikin bersi dan jang mahal harganja. Hal ini ada diliat oleh satoe matroos jang lagi bikin bersi piso.