Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/270

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

268 Pengaroenja imam Reschid.


 „Itoe orang kafir moesti mati !" Ireak prins Prenk Bib Doda. „Sultan Toerki soeda hinaken orang Albanie, dengen kirim oetoesan satoe orang begitoe djahat." Itoe waktoe datenglah saorang Albanie jang ber­diri di depan tempat sidang bitjara dan teroes hampirken pada imam Reschid dengen berbisik bebrapa perkata'an di koepingnja ini imam. Dengen sigra imam Reschid bangoen berdiri dan tjari pada Chefket, tetapi ini orang moeda telah linjap. Imam Re­schid gojang kapala dan berkata pada orang banjak:

 „Dengerlah sekarang, sobat-sobat dan soedarasoedara, menoeroet kabar jang kita orang soeda dapet, Mohamed Ali maoe dateng kemari dengen dianter oleh officier-officier dan satoe barisan Nizam dengen soldadoe-soldadoe Circassie."

 „Kita orang nanti boenoe padanja !" treak lagi bebrapa orang. „Brangkali ia maoe bikin koebra ini perhimpoenan dan maoe soeroe kita orang menaloek, tapi rahajat Skipi ada gaga dan pande goenaken snapan dan pedangnja."

 „Betoel, soedara-soedara, djanganlah maoe berdami sama itoe bangsat," kata poela imam Reschid. „Djikaloe itoe orang kafir dateng di tempat kita dan boedjoek kita orang dengen bitjara djoesta, haroeslah ia dapet hoekoeman jang sabenernja soeda lama ia moesti dapet. Arnautlik moesti tinggal merdika. Itoelah moesti diperhatiken be­toel oleh semoea rahajat Skipi !"