Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/199

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tiada dapet bantoean 197

jang terkoetoek. Tjoema saja poenja ipar nanti soenggoep melakoeicen ini pakerdja'an besar! . . . .
Hola, baeklah kita orang roba doedoeknja hal jang sekarang.
 Rifaat pacha isi glasnja dengen anggoer champagne, laloe diminoem sampe kring. Kamoedian ia garoek kapalanja dengen mendongak ka atas, ia pegang pena dan kertas dan toelis satoe soerat, seperti jang berikoet:

„Dalem pasanggrahan besar, 25 Juli 1877.

Iparkoe jang terhormat!

 Menjnesoel soeratkoe jang kemaren, dengen ini saja membri kabar, itoe orang Duits (Mohamed Ali pacha) senantiasa soeda tinggal diam, ia tiada maoe geraken balatentara, tapi ia mengadoe serta membilang, angkatan prangnja tiada tjoekoep pladjaran dan tiada sampe tegoe aken bertempoer pada moesoe. En toch bebrapa banjak balatentara kita orang amat ingin berlaroeng pada moesoe dan lantaran dikasi tinggal mengaso dengen tiada berboeat satpe apa, iaorang soeda ilangken tempo dengen pergi menjerang doesoennja orang Bulgaar, di mana iaorang berboeat segala perboeatan kedjem serta kedji, hingga Radjaradja besar di Europa nanti mendjadi lebi mara pada kita orang. Tetapi Serdar Ekrim tiada bisa pake balatentara jang ada tjoekoep serta lengkep dengen alat prang dan saben-