Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/159

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
XIX.
PAMAN DAN KAPONAKAN.


 Kira-kira saperdjalanan Stenga djem djaoenja dari gedongnja Mohamed Ali pacha pada tepi Soengi Bosporus, ada satoe roema ketjil, di mana doeloe ada tinggal toekang-toekang kebon, tetapi soeda lama ini roema tinggal kosong dan banjak roesak. Gentengnja botja, temboknja dari kajoe banjak jang bolong, pintoe-pintoenja ampir terlepas dari engselnja. Tapi sekarang itoe roema soeda dibikin betoel, sebab pintoenja tertoctoep, lobang-lobang di temboknja soeda ditambel dan dari djendelanja ada keliatan sinar api dari dalem itoe roema, Djoega di tepi soengi ada satoe kaik, di mana ada doedoek doea toekang penggajoe jang soeda bawa satoe orang ka ini roema dan sekarang lagi toenggoe orang ini brangkat balik dari sana.

 Dalem itoe roema ada doedoek doea orang lelaki. Jang paling toea, satoe derwis, jang pake Satoe sorban besar serta pegang satoe tasbe, ada koeroes dan moekanja poetjet, matanja bengis, idoengnja bengkok dan djenggotnja pandjang serta berwarna poeti. Ini orang derwis toea boekan laen corang dari pada imam Rechid, ajahnja nona Mrika jang soeda mati diboenoe. Sasoeda tiada dapet menjampeken maksoednja aken boenoe