Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/105

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Resia terboeka.

103



 —,,Kenapa tiada? Boekankah kau ada saorang Islam, satoe hoeloebalang dari Padisha?"
 —,,Perboeatan demikian ada kedji sekali dan membikin pamerenta Toerki dapat nama djelek serta hina di seantero doenia. Sri Baginda Sultan, pada siapa saja ada berhamba, telah ingin, soepaja sekalian rahajat dalem negrinja bisa laloeasa memoedja agama jang mana sadja menoeroet seokanja sendiri masing-masing, tapi iaorang moesti hormatken betoel oendang-oendang negri. Tiada satoe orang di ini negri boleh dibikin beda haknja. Sekarang ajah kau dan bebrapa banjak orang Albanie maoe lawan titanja Padisha? Tida, Mrika, dalem perkara begitoe saja tiada soeka tjampoer, malahan saja nanti djaga, soepaja orang-orang jang tiada berdosa tiada nanti dianiaja."
 —,,Saja sekarang ada seorang Moslim dan memoedja pada Nabi jang soetji, sebagi djoega ajah kau, tetapi saja tiada boleh loepa, saja soeda dilahir dari peroetnja orang Masehi di negrinja orang Christen."
 ,,Angkau satoe anak Christen?" treak Mrika dengan kaget. ,,Boekankah kau seorang Circasie seorang Islam?"
 ,,Saja ada seorang Islam jang setia, tapi dilahirken seperti seorang Duits," menjaoet Muhamed Ali dan pegang tangannja Mrika jang ia pandang dengan merasa khawatir. ,,Dan saja dilarang aken berboeat segala perkara chianat jang tiada sekali ada goenanja."