Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

trokan-bentrokan jang maha hebat diseluruh dunia. „Bagaimana nasib manusia diseluruh dunia nanti andai kata anggapan bangsa² diatas jang sudah terpaku dalam djiwanja itu ta'dapat lagi dikesampingkan sedang kita tahu bahwa segala bentrokan hanjalah menimbulkan kerusakan, kemiskinan dan kesengsaraan belaka ?”, demikian orang bertanja diri. Ja, keadaan² jang serba mengerikan tentu selalu timbul karenanja. Pun manusia jang sama sekali tiada bersalah pada umumnja menderita djuga karenanja. Orang mendjadi keheran-heranan, sebab menurut sedjarah, lahirnja kebudajaan diatas jang hingga sekarang masih didjundjung tinggi hanjalah disatu tempat sadja jaitu di Asia Barat atau Timur Tengah. Orang lalu berpandangan critis jaitu bahwa diplosok-plosok dunia ini, dari abad ke abad, tersembunjilah anasir² jang tiada rela kalau manusia berbudi baik dan karenanja maka anasir² tersebut selalu membelokkan andjuran² para Nabi sehingga dunia achirnja hanjalah berkabut kekatjauan belaka.

 Salah satu ichtiar untuk tiada terlibat dalam bentrokan² diatas jalah : mendapatkan kembali „pegangan hidup sebagai suatu bangsa” jang tumbuh ditanah airnja sendiri, pegangan mana apabila sudah didapat selandjutnja didjundjung tinggi sampai achir zaman.

 Dalam hal ini kita bangsa Indonesia wadjib merasa bahagia bahwa kita sudah mendapatkan suatu pegangan hidup seperti jang dimaksudkan diatas, pegangan mana jalah terkenal dengan nama :

Pantja Sila”.

Pegangan hidup inilah jang tumbuh ditanah air kita sendiri dari zat² jang ada. Orang wadjib ingat bahwa hilangnja pegangan hidup sesuatu bangsa dari masjarakatnja berarti djuga hilangnja bangsa itu sendiri ditengah-tengah arus pergolakan internasional. Dugaan ini lebih djelas lagi apabila kita memperhatikan djalannja politik internasional pada dewasa ini. „Setiap detik politik internasional selalu berobah tjoraknja”, demikian pendapat orang umumnja. Memang, orang masih ingat dengan fikiran jang sehat bahwa se-

34