Halaman:Medan Bahasa 1956.pdf/79

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

bulak-balik (kataulang berubah suara bag . depan) djadi mulak-malik (membolak- balik).
angeun-haseum (katamadjemuk) djadi ngangeun-haseum (menjaur-asam).

§. 13. SIFAT DAN ARTI KATAKERDJA JANG BERAWALAN HURUFHIDUNG.


SIFATNJA.

Awalan hurufhidung itu adalah tjiri katakerdja. Boleh dikatakan tiap-tiap kata jang berawalan hurufhidung adalah katakerdja.(Ini tidak berarti bahwa semua katakerdja berawalan hurufhidung). Meskipun ada beberapa kata berawalan hurufhidung jang menundjukkan suatu sifat atau keadaan, akan tetapi sifat atau keadaan itu menggambarkan suatu pekerdjaan atau kelakuan djuga. Misalnja: Nu ngangantung maneh letahna ngělel. (Orang jang menggantung diri lidahnja mendjulur keluar).

Perkataan ngělel disitu menundjukkan keadaan (lidah orang jang telah mati). Akan tetapi ,, keadaan" itu kita akui sebagai kata kerdja.

Katakerdja jang bertjiri awalan hurufhidung itu adalah kata kerdja-aktif, jang berarti bahawa subjék benar-berar melakukan suatu perbuatan.
Sifat katakerdja berawalan hurufhidung itu ada jang:

i n t r a n s i t i f (tanpa objék) , misalnja : 1. nangtung, 2. muntang, 3. ngěděng, 4. ngahulěng, 5. njaring, 6. njuling, 7. njangu, 8. njeupah, (1. berdiri, 2. berpegang, 3. berbaring, 4. termenung, 5. terdjaga, 6. berbain seruling, 7. menanak nasi, 8. makan sirih).

t r a n s i t i f mengerdjakan sesuatu, ber-objék misalnja: 1.meulah, 2. neunggeul, 3. ngabědil, 4. njokot, 5. 'njabak, (1 membelah , 2. memukul , 3 menémbak , 4. mengambil , 5. memegang).

k a u s a t i f (menjebabkan objék berbuat sesuatu), misalnja : 1 ngadegkeun, 2. nanggeuhkeun 3. ngagulingkeun, 4. madju-keun, 5. njalikkeun, 6. neuleumkeun (1. mendirikan, 2. menjandarkan, 3. menggulingkan, 4. memadjukan, 5. mendudukkan atau mempersilahkan duduk, 6. mengaramkan).

Perkataan seperti ngaput , njeuseuh , matja , nulis (mendjahit, mentjutji , membatja , menulis ) , ada kalanja intansitif, ada kalanja transitif. Kita baharu dapat menentukan sifatnja, setelah tahu kalimatnja; misalnja dalam kalimat berikut:

Ibu nudju ngaput sindjang (Ibu lagi mendjahit kain). Disini ngaput ini transitif.

Ibu nudju ngaput dikamar. Disini kata ngaput itu intransitif.

21