Halaman:Medan Bahasa 1956.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

KONGRES BAHASA MELAJU DI MALAYA

Seruan kerdjasama dengan ahli² bahasa Indonesia.
Bahasa Melaju dapat djadi bahasa Internasional di Asia Tenggara.
Djakarta, 16-9-(PIA).

Edjaan bahasa Indonesia dan Malaya banjak sangat berlainan. Ini tidak dapat dibiarkan begitu dan perlu dibetulkan dengan tjara bermufakat, demikian dikatakan oleh ketua dewan menteri Federasi Malaya, Tengku Abdurrachman ketika meresmikan pembukaan Kongres Bahasa Melaju jang ketiga di Djohor Baru Malaya pada hari Minggu pagi.

Tengku Abdurrachman jang membuka pidatonja dengan salam ,,merdeka" mengatakan, bahwa bahasa Indonesia jang asalnja satu dengan bahasa Melaju telah melangkah djauh dan telah dapat dipakai di-perguruan tinggi sebagai bahasa pengetahuan dan hal jang demikian memudahkan bagi ahli² bahasa Melaju untuk menjelidiki lebih landjut bahasa Melaju bagi perkembangannja guna mendjadi bahasa resmi di Malaya.

„Haruslah kita bekerdja sama dengan ahli² bahasa Indonesia untuk kepentingan perkembangan ini", demikian Tengku Abdurrachman jang selandjutnja menerangkan, bahwa dengan pertemuannja dengan presiden Soekarno ketika berkundjung ke Indonesia beberapa waktu jang lalu, presiden telah menjatakan hasratnja pula kedjurusan itu.

Perbedaan pemakaian.'

Ketua dewan menteri Federasi Malaya itu menundjukkan pula terdapatnja perbedaan dalam pemakaian perkataan² bahasa Melaju di Malaya sendiri seperti antara daerah² di Malaya Utara dengan Selatan atau Pantai Timur jang memerlukan perhatian dari para ahli bahasa di Malaya guna kepentingan perkembangan bahasa Melaju untuk mendjadikannja bahasa resmi.

,,Be-ratus² perkataan² jang sama dipakai dengan berlainan makna dibagian-bagian tanah Malaya, apabila perbedaan² dengan jang dipakai oleh saudara² kita di Indonesia", demikian Tengku Abdurrachman jang mengandjurkan, supaja diadakan kerdja sama jang erat antara para ahli bahasa di Malaya dan Indonesia.

,,Bahasa Melaju bukanlah bahasa jang mundur atau lapuk, tetapi mempunjai ,,kelajakan" akan dapat mendjadi bahasa Internasional di Asia Tenggara jang dengan mudah dapat dipeladjari di Indonesia dan Malaya serta daerah² lainnja dan edjaannja dapat pula di Romanisir (aksara Latin) atau dengan tulisan Arab. Ini berlainan dengan bahasa Tionghoa dan Djepang misalnja jang memang suka diperbuat demikian", demikian Tengku Abdurrachman.

Menjinggung golongan² di Melaju dan Singapura jang tidak setudju didjadikan bahasa Melaju mendjadi bahasa resmi disana, sambil bertanja Tengku Abdurrachman mengatakan: ,,Bahasa Inggeris telah diperlakukan sebagai bahasa resmi di Malaja dan Singapura sedjak ber-tahun², tetapi apakah dalam waktu itu bahasa mereka mendjadi mati ? deinikian Tengku Abdurrachman berkenaan dengan keberatan²

17