Halaman:Medan Bahasa 1956.pdf/12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Djavid:

Peladjaran B. Indonesia untuk masjarakat

Pemberontakan di Argentina

Argentina, salah satu negara Amerika Selatan, telah menarik perhatian dunia berhubung dengan djatuhnja presiden Juan Do mingo Peron dan kemudian disusul dengan pengumuman pemerintah Argentina, bahwa ia telah memutuskan untuk mengundurkan diri.

Keputusan tersebut kabarnja diambil dibawah: antjamar meriam-meriam armada kaum pemberontak jang sudah berada dekat Buenos Aires, ibu kota Argentina. Kaum pemberontak mengantjam akan mengebom kota ini, apabila Peron tidak mengundurkan diri. Dalam hubungan ini radio pemberontak di Cordoba menjatakan, bahwa Peron telah mentjari perlindungan dikedutaan besar Paraguay di Buenos Aires.

Berita tentang keputusan presiden Peron itu disiarkan oleh radio resmi Buenos Aires. Menteri Angkatan Darat djenderal Franklin Lucero, ketika mengumumkan keputusan Peron itu, menjatakan bahwa semangat perdjoangan jang dimiliki oleh Peron mendorongnja untuk bertempur terus, tetapi sifat-sifat sebagai patriot dan rasa tjintanja kepada rakjat telah melepaskan segala ambisi pribadinja.

Menurut United Press, Peron dan Lucero sesungguhnja memang tidak mempunjai pilihan lain. Beunos Aires dalam keadaan bahaja, sedangkan api pemberontakan dengan tjepat meluas kedaerah-daerah lainnja.

Lucero memakai kartunja jang terachir itu pada saat ultimatum jang dikeluarkan oleh pemberontak hampir habis waktunja

Sebelum itu Lucero telah menawarkan untuk merundingkan ceasefire (perletakan sendjata) dengan pihak pemberontak.

Dikutip bebas dari madjalah ,,Dunia Internasional" No 56- bl. (Agustus/September 1955.) Arti kata-kata jang sukar.

1. pemberontakan berasal dari kata kerdja berontak, berarti bergerak hendak melepaskan diri dengan djalan melawan dan berkelahi, misalnja:

Setelah pendjahat itu diikat kaki tangannja, tak dapat ia berontak, sehingga ia tak membahajakan lagi. berontak dengan urutannja memberontak, berarti djuga: tidak menurut perintah lagi, dikatakan tentang anak buah kapal, peradjurit-peradjurit dll.{{Left|6}