Halaman:Massa actie.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

26

sama sekali, sebab indoestri boomipoetera modern memang tidak ada. Rakjat hanja diperas, diindjak-indjak dan ditipoe. Pemetjatan kaoem boeroeh boekan satoe keanehan, dan sekroep padjak makin lama makin erat Ekonomi rakjat tak perloe diseboet-seboet, sebab negeri Belanda teroetama bergantoeng kepada kapital loear negeri.


KEADAAN RAKJAT INDONESIA

1. Kemelaratan

Berapa riboe, bahkan berapa ratoes riboe rakjat Indonesia jang meringkoek dengan peroet kosong diatas balai- balai setiap hari melepaskan lelahnja, ta' terterangkan setepat-tepatnja . Pemerintah lengkap dengan angka-angka tentang kebcen2 dan percesahaan jang mengoentoengkan dan teroetama nama2 daftar orang jang wadjib membajar padjak, tetapi lengah memberi kepastian tentang penghidoepan rakjat seloeroehnja. Betoel kadang2 dibentoek oleh Pemerintah satoe panitia, tetapi badan itceta' mewakili rakjat, dan tentoe sadja panitia itoe tidak pernah menda'wa kapital besar, meskipoen mentjela sadja, Pemeriksaan „teratoer" dan merdeka” sebagai boekti maksoed2 jang soetji, beloem pernah kedengaran.

Djika kita maoe tahoe berapa djoemlah boeroeh indoestri, keboen-keboen dan pengangkcetan, tentoelah dengan djalan itoe kita ketahoei berapa banjaknja „boedak belian kolonial” jang kelaparan di Indonesia. Sebab sebagian besar dari boeroeh indoestri itoe miskin, sebab mereka kepada peroesahaan besar2 itoe haroes mendjoeal atau menjewakan tanahnja, hingga achirnja kehilangan tanah dan mata pentjaharian.

Hal itoe tidak moengkin disebabkan oleh kotakperdoelian dan kelalaian Pemerintah ini. Meskipoen kita bekerdja dengan angka2 jangta' tjcekoep, ini beloem berarti, bahwa keadaan rakjat Indonesia boekoe jang tertoetoep bagi kita: bahkan sebaliknja, ta' dapat disangkai, bahwa 2 á 3 djoeta boedak tertindas menerima oepah jang hanja tjoekoep „penahan mati kelaparan”. Bagian jang terbesar dari mereka berorganisasi, seperti boeroeh kereta-api, toekang sapoe, kooli barang dan toekang rem, jang moelai bekerdja dengan gadji f.15.- seboelan, dengan 1 atau 2 roepiah tambahan setahoen dan mentjapai maximum f.30.- á f, 10. seboelan, apabila mereka soedah beroeban. Soenggoeh gadji itoe terlaloe sedikit dizaman kapitalisme, dan hal ini sangat menjedihkan , sedang kepada keawasan dan tanggoeng djawab sekoempoalan boeroeh bergantoeng hidoep beriboe_riboe manoesia .

Kita misalkan beratoes riboe boeroeh goela jang karena ta' berorganisasi tidak berani meminta tambah gadjinja. Kaoem tani jang kehilangan tanah ini hanja bekerdja beberapa boelan dalam setahoen dengan gadji 30 atau 40 sen sehari, jakni diwaktoe memotong teboe, Djoega kita misalkan 250 á 300 riboe koeli kontrak - jang dinamakan „koeli merdeka " di Soematera Timoer mendapat oepah 30 á 40 sen sehari. Siapakah jang berani mengatakan, bahwa dimasa ini seseorang (meskipoen ia seorang inlander )! dengan anak-bininja dapat hidoep sebagai manoesia dengan oepah 12 á 25 roepiah seboelan, orang itoe adalah seekor keledai atau lebih hina lagi, adalah seorang „pengchianat”