— 24 —
Madjoe kedalam perdjoeangan ekonomi melawan raksasa asing, dengan maksoed memasang atas indoestri nasional sama degan „mendjaring angin”.
c) Kapital Indonesia itoe internasional.
Imperialisme Inggeris dengan indoestri nasionalnja jang nomor wahid dan armada jang loear biasa, semendjak bermoela merasa perloe mengadakan kompromis dengan radja2 toean2 tanah bangsa India, oentoek mempertahankan diri terhadap boerdjoeasi boemipoetera jang baharoe timboel Tetapi tatkala jang terseboet belakangan ini keloear dari medan perdjoeangan dengan kemenangan (ditahoen 1900-1905 dan 1919-1922), waktoe itoe Inggeris mengoeloerkan tangannja.
Bersama dengan radja2, toean2 tanah dan boerdjoeasi India jang baroe itoe dia pergi memperkoeda poenggoeng rakjat jang menggeroetoe itoe, Bagaimana sekalipoen kesoelitan imperialisme Inggeris, ia masih mendapat toedjoean didalam keradjaannja sendiri.
Imeperialisme Belanda memoekoel dan menendang „kerbau” jang sabar itoe, sekian lamanja, hingga sekarang ia (kerbau) itoe mempergoenakan tandoeknja,
Belanda ketjil jang diwaktoe doeloe, menelan sekalian oentoek dirinja sendiri, sekarang terpaksa membagi-bagikan itoe dengan negeri2 jang lebih koeat.
Kekoerangan kapital dan indoestri, adalah sebab jang terpenting, maka semendjak beberapa tahoen kapital Inggeris memain rol jang besar di Indonesia. Raffles jang bidjaksana itoe soedah lama melihat hal ini. dan tidak poeas sebeloem ia dapat mengaboei mata Belanda tani itoe. Setelah perang dengan Napoleon berhenti, Inggeris mengembalikan sekalian koloni Belanda. Perboeatan ini seakan-akan bertentangan sangat dengan politik jang waktoe itoe dipakai Inggeris tetapi setelah diperhatikan perboeatan itoe adalah politik Inggeris jang selitjin-litjinnja dan semoerah-moerahnja memakai Belanda sebagai opas oentoek kapital jang di tanamnja di Indonesia. Mengambil seloeroeh administrasi di Indonesia memberi tanggoeng djawab dan kesoesahan kepada Inggeris? Kapital Inggeris jang beberapa tahoen belakangan ini makin sehari makin besar, bagi Belanda ketjil sangat mengceatirkan dan bangsa Indonesia sekarang ta' sabar lagi hingga ia sekarang berniat memakai politik pintoe terboeka”. Perkataan jang sebenarnja diambil dari kamoes Amerika ini soenggoeh tjotjok dengan politik Belanda di Timoer. Dalam perkataan jang biasa ia berboenji : „Dan terhadap kapital Inggeris serta bangsa Indonesia jang telah sadar dari tidoernja, semestinja Belanda lebih koeat bila mempoenjai Amerika jang demokratis. Tetapi negeri ini mesti ditarik ke Indonesia. Kapitalnja ditanam di Indonesia dengan segala daja oepaja. dan djika perloe diberikan hak2 jang loear biasa. Djika tiba masanja kelak Amerika akan berpimpinan tangan dengan Belanda.
Wang atau soesah-pajah ta' dipandangnja boeat mendapat kapital Amerika. Seorang menteri pernah berkata teroes-terang didalam kamer, bahwa kedatangan kapital Amerika „Sangat moedah karena oendang-oendang di Indonesia sekarang. Koerdjoengan Fock ke Manila pada tahoen 1923, dan koendjoengan beberapa kapal perang ke Philipina, mendoedoekkan seorang konsoel Djenderal di New York jang kerdjanja