Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 12.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

darahnja Ho Ho, jaitu djalan darah Siang kie hiat dan Man-liang-hiatnja, dia bermaksud sekali hadjar bisa membinasakan diri Ho Ho, karena kedua djalan darah itu, jang masing masing terletak dipelipis dan perut, sangat berbahaja sekali — — — kalau sampai terkena terserang, maka nistjaja Ho Ho akan mengalami ketjelakaan jang tidak ketjil.


Tetapi Ho Ho djuga saat itu sudah memiliki kepandaian jang tinggi sekali, dia tidak mendjadi gugup menghadapi serangan lawannja tersebut. Dengan mengeluarkan suara siulan jang pandjang, tahu-tahu kedua tangannja jang tadi berputar setengah lingkaran itu, mendadak sekali mengedjang kaku mendjurus kedepan seperti dua batang kaju jang keras dan mengandung tenaga murni jang luar biasa kuatnja. Kedua tangan Ho Ho berputar seperti bor jang mempunjai daja tekanan besar sekali. tubuhnja djuga telah bungkul sedikit, mengambil sikap seperti seekor burung bangau, karena si botjan tengah mempergunakan djurus ‘Peng Ho Sin’ (Bangau es dari gunung), hebat sekali tenaga serangan jang dipergunakan oleh Ho Ho kali ini, sebab dia ingin menindihkan tenaga serangan lawannja.


Anehnja, tenaga serangan jang Ho Ho pergunakan kali ini, dingin mrenjerupai es, hawa dingin itu telah menjambar keluar dari

70

L.M,Arwah—12.