Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 09.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

„Tidak apa2 Siauw Kongtju, aku masih bisa menahannja!” saut Bian Kiu Hutjepat. „Mari kita berangkat.”

Ho Ho djadi merasa tidak enak hati, sebab dia jang telah mematahkan tulang tangan orang she Bian itu.

„Sajang aku tidak memiliki obat untuk tulang patah seperti itu, saudara Bian!” kata Ho Ho seperti sedang mengguman.

„Djangan Siauw Kongtju memikirkannja........ini hanja luka ketjil sadja, didalam sebulan djuga akan sembuh kembali!” kata Bian Kiu Hu tjepat.„Masih djauh ke perut, Siauw Kongtju!”

Biarpun orang she Bian itu telah berusaha untuk bergurau dengan kata2nja jang ter achir itu, dan djuga telah memaksakan diri nja untuk tersenjum, namun tetap sadja Ho Ho masih merasa tidak enak didalam hati.

„Tentunja didalam beberapa saat kau tidak bisa bekerdja, saudara Bian!” kata Ho Ho sambil memperhatikan tdngan Bian Kiu Hu jang tergantung tidak bisa diangkat itu. „Selama satu bulan lebih kau harus beristirahat.......... dan tentunja...........tentunja kejuargamu akan mengalami kesulitan dalam segi keuangan.

„Itu hanja soal Ketjil Siauw Kongtju, tidak usah terlalu mendjadi pemikiran

18