Halaman:Landru.pdf/210

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 199 —

„Itoe minoeman dan sigaret tida perloe boeat akoe jan aken berangkat ka tempat baka dengen gaga."

Padri-padri poenja oetjapan djoega Landru njataken tida perloe, maka bebrapa minuut kampedian achirnja Landru digiring ka loear dari kamar pendjara.

Soldadoe-soldadoe Cavalerie dengen pedang-pedang terhoenoes ada djaga pintoe gerbangnja pendjara. Satoe meter lebih djaoe ada berbaris lagi satoe pasoekan soldadoe. Samentara satoe pasoekan infanterie dengen senapan-senapan terisi dan bajonnet soeda bebrapa minuut menoenggoe di lapangan sembari mendjaga penonton soepaja tida dateng dekat pada tempat hoekoeman.

Koetika pintoe pendjara di boeka, Landru menindak kaloear dengen gaga. la melinken ada pake satoe tjelana poeti dan kemedja poeti.

Maski poen tave jang ia bakal dihoekoem mati, tapi toch Landru masih tetap berlakoe gaga.

Sakoetika lamanja ia brenti dan hadepken ia poenja advocaat jang laloe peloek Landru aken kasih slamat berpisah sembari berbisik :

„Berlakoelah gaga."

Sahabisnja itoe Landru laloe awasken itoe tempat penabasan kapala. Achiruja dengen tindakan tetap ia hampiri itoe barang jang aken abisken djiwanja.

Zonder dititahken oleh algodjo, Landru pasang lehernja pada bantalan piso dan baroe sadja ia oetjapken: „Akoe aken teroes, tinggal gaga," lantas piso toeroen dengen tjepet ka batang lehernja ini orang berdosa, hingga kapalanja mengglinding djato di dalem krandjang.

Demikianlah adanja hikajat-hikajat dari itoe pemikat dan pemboenoeh prampoean jang paling boeas dan kedjem dalem doenia. Justitie telah tetapken djoemblanja korban-korban jang binasa di tangan Landru tida koerang dari 284 djiwa.


TAMAT.