— 178 —
aminja meninggal, telah masoek berkerdja pada satoe bengkel jang ternama dan letaknja di depan gedong opera.
Landru bikin pertemoean dengen ini njonja di satoe cafe pada djalanan Rue de Royale, dimana ia kenalken dirinja pada njonja terseboet dengen nama Forest de Barzieux, sebagimana ia soeda teeken namanja dalem ia poenja soerat balesan pada itoe njonja.
Djadi ini njonja kenal pada pendjahat terseboet dengen nama bagitoe.
Njonja Pascal ada poenja satoe kaponakan prampoean, Marie Jeanne Fauchet jang ada berkerdja sama-sama ia dalem satoe bengkel, dan dalem ini bengkel ,rame sekali orang bitjaraken tentang nikahannja itoe njonja djanda dengen „un monsieur tres bien".
Sekarang soeda sampe tanggal 28 Maart 1918, jaitoe hari jang hawa oedara moelai dingin serta banjak oedjan, pada moesin mana ada enak sekali kapan orang tinggal di pedoesoenan jang sepi. Itoelah djoega sebabnja maka njonja Pascal dengen girang toeroet Landru berangkat ka Gambaiş.
Tapi sedari itoe njonja pergi ka tempat terseboet, orang tida katemoeken lagi padanja. Landru djoega tjoema beliken ia kaartjis spoor boeat perginja sadja.
Haroeslah diterangken jang ini njonja tadinja ada tinggal di Rue Stendhal dan di satoe roemah jang ketjil ia melinken ada mempoenjai perabotan jang berharga kira-kira ampat ratoes frank. Itoe njonja ada saorang jang dateng dari Toulouse, di tempat mana ia ada mempoenjai hikajat jang bernoda, tapi kita tida perloe tjeritaken disini.
Itoe waktoe nona Segret soeda diadjak balik ka Parijs oleh Landru soepaja tempatnja di Gambais boleh di'isiken oleh ini njonja Pascal.
Sebagi djoega laen-laen prampoean jang soeda djadi korbannja Landru, demikian poen njonja 'Pascal ada merasa enak sekali aken tinggal di itoe villa.
Sebagimana kita soeda taoe, Landru ada satoe badjingan jang pande ambil hatinja prampoean. Demikianlah, maski poen ia soeda ada poenja katjintaän jang lebih tjantik dan moeda, toch
