Halaman:Landru.pdf/115

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 109 —

roeboeh sebagi satoe kadebong pisang, badannja berkledjetan, moeloetuja kaloear boesah, matanja mendelik.

Landru tinggal mesem, ia awasken itoe kadjadian dengen hati penoeh kakedjeman.

Samentara ia lagi pikirken apa kamoedian ia moesti bikin dengen maitnja itoe korban, sakoenjoeng-kbenjoeng Landru ada denger soeara orang bitjara di depan pintoe roemahnja, dan tida lama Landru denger pintoe depan di ketok dan bel berboenji dengen njaring!

Landru terkedjoet. . . . . .

Di hadepan iioe mait ini badjingan jang njalinja besar tida bisa bergerak. . . . .

Dari djidatnja jang poetjat ada mengetel karinget dingin.

Siapa jang ketok pintoe?



Ada samboengannja.