Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/88

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

selamanya sesuatu di atas dunia ini akan tetap sama. Roda akan terus berputar. Kenyataan tersebut akan selalu mengiringi kehidupan manusia.


Kehidupan manusia diatas dunia ini ialah sebagai roda pedati, sekali keatas, sekali kebawah, tidaklah tetap adanja. Atau boleh djuga dikatakan, sematjam hari, sekali panas, sekali hudjan. Baik berganti dengan buruk, mudjur bertukar dengan malang. Kita dahulu masuk orang jang berada, tetapi sekarang.....harta kita. telah susut djuga, sawah-ladang kita sudah banjak jang tergadai untuk pembuat rumah ibumu ini. Sebetulnja kita ini sudah sakit seperti betik, diluarnja kelihatan masih baik djuga, tetapi didalam sudah hantjur-luluh (Pamuntjak, 1961:30)


Kutipan tersebut menggambarkan kehidupan yang selalu berada dalam dua pilihan yang bertentangan. Tidak ada sesuatu pun di atas bumi ini yang tetap. Segala sesuatunya pasti akan berubah sesuai dengan perputaran roda bumi ini. Panas berganti hujan, baik berganti dengan buruk, mujur berganti dengan malang. Kenyataan tersebut akan selalu mengikuti perjalanan kehidupan anak manusia.


Keputusan Marah Adil (dalam Karena Mentua) meninggalkan istri untuk mencari penghidupan lain di perantauan didorong oleh semangat untuk memperbaiki kehidupan. Tanpa bermodalkan harta dan uang yang berlimpah, ia berani mengambil keputusan untuk merantau. Hanya keinginan yang kuat dan keyakinan akan sebuah kehidupan yang lebih baik di daerah baru menjadi penyemangat dalam menghadapi setiap tantangan dalam kehidupan. Ia yakin bahwa setiap manusia memiliki suratan takdirnya sendiri-sendiri. Kalah dan menang, rugi dan laba dalarn perniagaan, semuanya kembali berpulang pada yang kuasa. Manusia hanya dapat berusaha dan berikhtiar, keputusan akhir ada di tangan Tuhan. Ada yang berhasil dan76